STR Palsu Dan Tips Menghindarinya
Foto Ilustrasi |
Mengutip dari situs media suarantb.com, Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap peredaran Surat Tanda Registrasi (STR) perawat palsu yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab.
Ia mencontohkan salah satu kasus terjadi tahun 2016 lalu di Bima, dimana ratusan STR perawat yang dicek Dinas Kesehatan diketahui palsu. “Tahun lalu adanya di Bima, ada seratusan STR. Kita diminta tolong untuk mengecekkan, karena ada kecurigaan. Ternyata setelah dicek memang ditemukan palsu,” ujar Nurhandini Eka Dewi.
Saya orang bima. Crita aslinya bgini, ada oknum dpd p*ni tmpat pembuatan str sementara guna kelengkapan lemer kerja sementara yg asli blum kluar, itu sbenarnya khusus yg sudah lulus ukom. Eh dia manfaatin yg blum lulus ukom jg bsa bikin sementara. Harusnya anggota ppni yg brtanggung jawab itu hanya menerima pembuatan str sementara bagi yg sudah lulus ukom bukam memanfaatkan yg blulm lulus jg.Komentar diatas merupakan ungkapan salah seorang perawat (inisial AM) di grup facebook Suara Perawat (SUPER).
Maraknya STR Palsu tentu saja tak bisa dipungkiri akibat kondisi sulitnya dan lamanya waktu menunggu terbitnya Surat Tanda Register (STR) selama ini. Dengan situasi seperti demikian menjadi berkah bagi oknum-sindikat pemalsuan, dimanfaatkan sebagai ladang bisnis. Disisi lain, pemegang STR palsu sudah tentu memiliki niat agar mendapatkan STR secara instan tanpa mengikuti prosedur yang rumit dan berbelit.
Lalu, bagaimana tips agar tidak menjadi korban STR palsu ?
Tipsnya adalah harus paham betul prosedur pengurusan STR perawat.Itulah prinsip yang harus dipahami oleh setiap perawat agar terhindar dan tidak menjadi korban dari STR palsu.
Paling simplenya adalah, STR bisa urus secara perorangan, atau diwakili secara institusional, namun sifatnya terbuka, dan tidak ada sembunyi-sembunyi dalam pengurusannya. Sistem pembayaran juga jelas, selalu lewat Bank yang telah ditentukan oleh MTKI. Jika masih memiliki keraguan, sebaiknya tanyakan langsung kepada MTKP setempat. Daftar Kontak MTKP se-Indonesia klik DISINI
Komentar Anda